Rabu, 25 Januari 2012

Bismillah hirrahmanirrahim

salah satu yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah kekokohan secara ekonomi. mengapa? agar tidak menjadikan dakwah sebagai sarana untuk menafkahi hidup. sungguh ironis jika sampai menjadikan dakwah sebagai "periuk nasi", dikhawatirkan nanti tidak bisa independent dalam menyampaikan dakwahnya.

maka cara yang ampuh untuk mencapai kekokohan secara ekonomi (menurut saya) adalah dengan menjadi seorang pedagang (bisnisman bahasa kerennya)... karena Rasulullah Saw sudah jelas mengatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezki itu dari peniagaan. ngapain juga kita repot2 berebut jatah yg cuma 10% itu. sayangnya di Indonesia ini orang lebih tertarik untuk mencari rizki yg dalam bagian 10% itu saja, lihat saja mahasiswa yang begitu selesai kuliah maka sebagian besar pikirannya adalah bagaimana untuk segera mendapatkan pekerjaan.

saya sendiri masih belum bisa dikatakan berhasil mencapai kekokohan secara ekonomi. kalo berdasarkan qashflow quadrant-nya robert t. kiyosaki maka saya ini masih termasuk dalam quadrant S (self employee). tapi saya berazzam utk tidak pernah menyerah dalam membuka usaha. mulai dari ternak ikan, jualan sandal, jualan jamur tiram, sampe jualan produk pembersih WC pun pernah saya lakoni. walaupun jatuh bangun dalam usaha tersebut, itu adalah hal biasa dalam berusaha. ditipu teman, rekan usaha, dll.


saya teringat salah satu pesan seorang ustad ketika saya berkonsultasi untuk menikah, beliau mengatakn bahwa tidak penting punya pekerjaan tetap tapi yang penting itu adalah tetap bekerja.

sebagai pedagang kita juga bisa menghidupkan kembali hukum Allah dalam perniagaan yang dewasa ini sudah banyak ditinggalkan orang.



ayo para aktivis dakwah jangan ragu untuk membuka usaha.